EkonomiSosial

Anggota Koramil Pademawu Kodim 0826 Pamekasan dan CV Ayunda Permata Sejahtera Tunjukkan Semangat Gotong Royong Percepat Bangun Rumah Lansia 73 Tahun

503
×

Anggota Koramil Pademawu Kodim 0826 Pamekasan dan CV Ayunda Permata Sejahtera Tunjukkan Semangat Gotong Royong Percepat Bangun Rumah Lansia 73 Tahun

Sebarkan artikel ini
Manunggal Bersama Rakyat, Anggota Koramil Pademawu dan CV Ayunda Permata Sejahtera bahu membahu membantu mempercepat pembangunan rumah layak untuk Lansia sebatang kara

PAMEKASAN – Semangat gotong royong dan kepedulian sosial kembali mewarnai kehidupan masyarakat Pamekasan. Di Desa Lawangan Daya, Kecamatan Pademawu, anggota Koramil Pademawu, Kodim 0826 Pamekasan, bersama CV Ayunda Permata Sejahtera, bahu-membahu membangun rumah bagi Suhartini (73), seorang lansia sebatang kara yang selama ini hidup dalam kondisi rumah nyaris roboh.

Kini, bangunan baru pengganti rumah lamanya telah berdiri kokoh, tinggal pemasangan atap dan proses finishing akhir.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program sosial yang difasilitasi oleh H. Bambang Budianto, owner CV Ayunda Permata Sejahtera, perusahaan rokok resmi asal Pamekasan yang dikenal luas karena kiprahnya dalam berbagai kegiatan kemanusiaan.

“Kami ingin keberadaan perusahaan ini membawa berkah, bukan hanya bagi karyawan, tapi juga bagi masyarakat sekitar. Rezeki yang kami terima adalah amanah, dan sebagian harus disalurkan kepada yang membutuhkan,” ujar H. Bambang Budianto, saat meninjau langsung progres pembangunan, Rabu, 22/10.

Bukan kali pertama CV Ayunda Permata Sejahtera turun tangan dalam kegiatan sosial. Sebelumnya, perusahaan ini telah merealisasikan berbagai program kemanusiaan seperti bedah rumah warga miskin, santunan yatim piatu, makan siang gratis bagi karyawan, hingga memberangkatkan puluhan karyawan dan tokoh masyarakat untuk menunaikan ibadah umroh.

Potret rumah lama Suhartini (73) nenek Lansia sebatang kara .

Namun, semua kegiatan itu dijalankan tanpa kemeriahan atau publikasi besar. H. Bambang lebih memilih kesederhanaan dan ketulusan sebagai prinsip utama dalam menebar manfaat.

 “Kepedulian tidak perlu panggung, cukup niat tulus dan langkah nyata,” ungkapnya singkat.

Suhartini, penerima bantuan, menitikkan air mata haru saat melihat rumah barunya berdiri.

 “Saya tidak punya siapa-siapa. Rumah saya dulu hampir roboh, tapi sekarang dibangun baru. Semoga Allah membalas semua kebaikan Pak Bambang dan CV Ayunda,” ucapnya penuh syukur.

Sinergi antara TNI dan dunia usaha ini menjadi contoh nyata konsep menunggal bersama rakyat, di mana kekuatan sosial, moral, dan ekonomi berpadu untuk membantu sesama. Aksi ini juga menjadi pelajaran bahwa kemajuan bangsa tidak hanya dibangun dari gedung-gedung tinggi, tetapi dari ketulusan hati dan gotong royong warga kecil.

Selain aktif di bidang sosial, CV Ayunda Permata Sejahtera juga terus memperkuat eksistensinya di sektor industri. Belum lama ini, perusahaan tersebut menjalin kerja sama dengan mitra Korea Selatan dan mendapat fasilitas khusus di Madura Tobacco Bandara Soekarno-Hatta, menandakan bahwa karya anak Madura mampu menembus panggung internasional.

“Ke depan kami akan mendorong kolaborasi antarperusahaan rokok lokal melalui koperasi di Pamekasan dan Sumenep agar hasil produksinya bisa dipasarkan di Madura Tobacco. Ini langkah kecil menuju kemandirian industri lokal,” tutur H. Bambang.

Dengan semangat berbagi dan konsistensi dalam berbuat baik, H. Bambang Budianto membuktikan bahwa pengusaha sejati tidak hanya diukur dari laba, tetapi dari seberapa besar manfaat yang ia tebarkan.

Sementara, Dandim 0826 Pamekasan Letkol Inf Agus Wicaksono menyampaikan apresiasi tinggi terhadap semangat kebersamaan antara anggota Koramil dan pihak swasta yang turut hadir membantu masyarakat.

“Inilah makna sejati dari kemanunggalan TNI dengan rakyat. Ketika ada warga yang kesulitan, prajurit harus hadir, bukan hanya dengan seragam, tetapi dengan hati dan tenaga. Dan kami sangat mengapresiasi langkah sosial yang dilakukan oleh CV Ayunda Permata Sejahtera, karena kepedulian seperti inilah yang membuat bangsa ini tetap kuat,” ujar Dandim.

Menurutnya, sinergi antara unsur TNI dan dunia usaha adalah contoh konkret bahwa pembangunan sosial tidak bisa dijalankan sendiri-sendiri.

“Negara yang besar dibangun dari solidaritas yang kokoh di tingkat akar rumput. Ketika TNI, masyarakat, dan pelaku usaha bersatu, maka nilai-nilai gotong royong yang diwariskan para pendahulu akan terus hidup dan menjadi kekuatan bangsa,” imbuhnya.

Dandim Agus juga menekankan bahwa kegiatan seperti ini bukan hanya bentuk kepedulian sosial, tetapi juga pendidikan karakter bagi generasi muda.

“Anak-anak muda perlu melihat bahwa membangun negeri tidak selalu dengan kata-kata besar. Kadang cukup dengan ikut membantu sesama, karena dari sanalah lahir rasa cinta tanah air yang sejati,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *