Sosial

Hari Santri Nasional, CV Ayunda Permata Sejahtera Serukan Nilai Ikhlas dan Cinta Tanah Air dalam Setiap Karya

886
×

Hari Santri Nasional, CV Ayunda Permata Sejahtera Serukan Nilai Ikhlas dan Cinta Tanah Air dalam Setiap Karya

Sebarkan artikel ini

PAMEKASAN – Hari Santri Nasional 2025 kembali menggema di seluruh penjuru negeri sebagai simbol penghormatan terhadap perjuangan kaum santri dalam menjaga nilai keagamaan dan kebangsaan. Di tengah semangat itu, CV Ayunda Permata Sejahtera turut menyampaikan ucapan selamat dan refleksi mendalam tentang makna kesantrian di era modern.

Bagi owner CV Ayunda Permata Sejahtera, H. Bambang Budianto, Hari Santri bukan hanya peringatan sejarah, tetapi momentum untuk menanamkan kembali nilai kejujuran, keikhlasan, dan pengabdian. Tiga pilar utama yang telah lama menjadi napas kehidupan pesantren.

Nilai-nilai itu, kata H. Bambang, harus diterjemahkan secara nyata dalam kehidupan sosial maupun dunia usaha.

 “Menjadi santri bukan soal tempat belajar, tapi soal cara berpikir dan bersikap. Dunia kerja dan bisnis pun perlu ruh kesantrian, yakni kerja keras dengan keikhlasan, bersaing dengan adab, dan sukses tanpa menyingkirkan nilai kemanusiaan,” ujar H. Bambang.

Di bawah kepemimpinannya, CV Ayunda Permata Sejahtera bukan hanya dikenal sebagai perusahaan rokok, tetapi juga sebagai entitas sosial yang kerap hadir membantu masyarakat melalui kegiatan kemanusiaan dan pemberdayaan. Filosofi perusahaan yang diusungnya berpijak pada satu prinsip sederhana, “Bisnis yang berkah adalah bisnis yang membawa manfaat.”

Menurut H. Bambang, spirit santri sejati adalah keseimbangan antara ilmu, amal, dan moral. Dalam konteks kekinian, nilai ini harus dihidupkan kembali agar generasi muda tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara spiritual dan sosial.

“Negeri ini butuh lebih banyak santri dalam arti luas, mereka yang berani jujur, peduli sesama, dan tidak silau oleh dunia. Itulah modal utama membangun bangsa,” imbuhnya.

Peringatan Hari Santri Nasional, yang terinspirasi dari Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945, kini mendapat makna baru dalam konteks pembangunan modern.

H. Bambang menegaskan, semangat juang para santri dulu harus diteruskan dalam bentuk kontribusi nyata, yaitu  menciptakan lapangan kerja, berbagi ilmu, dan menjaga keutuhan bangsa.

 “Santri dulu berjuang dengan senjata, santri hari ini berjuang dengan karya dan integritas. Itulah yang kami coba teladani dalam perjalanan CV Ayunda Permata Sejahtera,” tuturnya.

“Semoga santri di seluruh Indonesia terus menjadi pelita ilmu dan moral bangsa serta menjaga tradisi keilmuan, memperkuat iman, dan menebar manfaat bagi sesama.” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *