SURABAYA – Aliansi Pecinta Ulama dan Kiai Nusantara yang dipimpin Gus Maf rohul Walidein, atau yang akrab disapa Gus Ong, melakukan kunjungan silaturahmi ke kediaman KH. Nur Ihya pada Ahad (16/11).
Pertemuan dilakukan dengan penuh kehati-hatian untuk merespons sejumlah persoalan atas dasar video-video yang beredar di media sosial yang sebelumnya menimbulkan keresahan di kalangan ulama dan masyarakat.
Agenda silaturahmi tersebut turut dihadiri dan diketahui oleh pihak Polsek Wonocolo, Polres Surabaya, serta tokoh masyarakat RT/RW setempat, guna memastikan situasi tetap kondusif selama dialog berlangsung.

Dalam pertemuan itu, perwakilan aliansi menegaskan bahwa kedatangan mereka merupakan tindak lanjut dari kesepakatan internal untuk menjaga keharmonisan dan mencegah meluasnya polemik. Lima tuntutan resmi kemudian dibacakan oleh Ust. Muwafiq sebagai perwakilan aliansi.
Adapun tuntutan yang disampaikan kepada KH. Nur Ihya meliputi:
Penutupan akun media sosial yang bersangkutan—dengan catatan masih harus dikoordinasikan dengan admin pengelola.
Pernyataan permohonan maaf secara terbuka, yang telah dilaksanakan oleh KH. Nur Ihya.
Peringatan bahwa pengulangan tindakan serupa akan dibawa ke jalur hukum.
Penghentian aktivitas yang berpotensi mengadu domba ulama, kiai, atau masyarakat. Penghentian pembuatan konten yang dinilai menyudutkan, menghina, atau mem-bully ulama dan pesantren.

Gus Ong menegaskan bahwa langkah ini diambil sebagai upaya menjaga kehormatan ulama sekaligus meredam kegaduhan di tengah masyarakat.
“Kami datang bukan untuk memperkeruh suasana, tetapi untuk memastikan persoalan ini diselesaikan secara terhormat. Kesepakatan yang sudah dibuat semoga dijaga bersama demi ketenangan umat,” ujar Gus Ong.
KH. Nur Ihya kemudian menandatangani pernyataan bermaterai bertanggal 16 November 2025 sebagai bentuk komitmen. Pertemuan ditutup dengan doa bersama dan diharapkan menjadi titik akhir dari polemik serta membuka ruang perbaikan komunikasi antara semua pihak.









